
Belum reda kekhawatiran akan virus
canggih Stuxnet, kini pengguna komputer khususnya timur tengah dibuat
repot dengan jenis virus baru yang konon lebih canggih dan sulit
dideteksi dari virus Stuxnet, virus tersebut bernama Flame.
Flame sendiri ditemukan oleh Kaspersky Lab, perusahaan terkemuka
antivirus. Flame memiliki ukuran yang tidak biasa dari kebanyakan virus
lainnya, total ukuran Flame sebesar 20 MB yang terdiri dari beberapa
modul. Virus ini sangat kompleks dan canggih, bahkan diakui
oleh Kaspersky Lab sendiri, virus Flame bukanlah virus yang dibuat oleh
penjahat Cyber biasa namun sebuah virus yang dibuat oleh sebuah negara
untuk mencapai tujuan tertentu.
Keberadaan virus canggih ini sendiri
diperkirakan sudah ada sekitar 2 tahun yang lalu tapi baru terdeteksi
oleh Kaspersky Lab. Karena kekompleksannya dan juga kecanggihan dari
Flame sendiri, membuat antivirus tak mampu mendeteksi virus ini. Virus
Flame mampu memata-matai komputer yang telah terinfeksi, tapi jauh lebih
canggih seperti mencuri data komputer, dapat merekam segala aktifitas
ketikan keyboard, menangkap tampilan komputer serta merekam percakapan
pengguna via mikrofon dan lain-lain. Secara keseluruhan, virus ini
digunakan oleh pihak tertentu untuk memantau dan mencuri data dari
komputer yang di bidik sang pembuat virus.
Lalu siapakah dalang dari virus canggih
Flame ini? Dengan melihat kecanggihan dan kerumitan virus ini,
dipastikan virus Flame bukanlah virus biasa, namun penuh perencanaan,
biaya yang besar serta orang-orang yang ahli dibidangnya untuk
mengembangkan dan membuat virus Flame
untuk tujuan tertentu. Apalagi virus Stuxnet sebelumnya yang membuat
heboh, diperkirakan dibuat oleh sebuah negara untuk menghambat instalasi
nuklir Iran. Ditambah kemunculan virus ini selalu terdeteksi pertama
kali dikawasan timur tengah, terutama Iran. Lalu apakah ini babak baru
dari perang Cyber? Apakah Indonesia sudah siap dengan serangan virus tersebut?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar